Langsung ke konten utama

Teknik Closing

Ada banyak teknik untuk menutup penjualan atau close the sale Teknik Closing Teknik Closing
Teknik Closing
Ada banyak teknik untuk menutup penjualan atau close the sale

Pertama-tama kita mencari calon pembeli yang potensial yang biasa disebut prospek. Lalu kita mencoba membuat janji temu dengannya. Setelah bertemu, jangan pribadi membicarakan produk kita terlebih dahulu. Berbincang-bincanglah dahulu.

Dalam perbincangan dengan prospek, kita menggali kebutuhan dan keinginan prospek. Tahap selanjutnya ialah membuat suatu presentasi yang sesuai dengan profil sang prospek. Setelah itu kita sanggup menjawab beberapa pertanyaan dan keberatan yang timbul.
Dan jadinya melakukan penutupan penjualan atau biasa disebut closing.

Memang, ini bukanlah tahapan penjualan yang paling akhir. Masih ada tahap after sales service dan pengelolaan keluhan. Kita juga harus meminta referal bila pembeli puas dengan pelayanan kita.

Namun, tahap yang paling menentukan ialah tahap penutupan ini. Dan saya akan berbagi beberapa tehnik closing yang telah teruji dan terbukti berhasil yang sanggup diterapkan oleh para wiraniaga atau tenaga penjual:

1. Tanpa Meminta.
Inilah tehnik closing yang paling hebat. Kita sebagai sales hanya diam dan menunggu sang prospek memberikan ingin membeli produk kita. Tehnik ini membutuhkan produk yang mengundang kekaguman, presentasi yang luar biasa, dan reputasi yang memukau.
Calon pembeli malah mengular dalam antrian. Caranya: buat produk yang berkualitas tinggi dan terkenal. Ciptakan marketing sapi ungu yang sensasional. Seperti fenomena iPhone oleh Steve Jobs.

2. Tanyakan Saja.
Setelah kita memberikan presentasi, lihatlah apakah prospek peduli dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan. Lalu kita jawab semua pertanyaannya dengan baik. Setelah itu, sewajarnyalah kita bertanya balik apakah sang prospek berminat membeli produk kita.
Ini ialah tehnik alamiah yang sanggup terjadi bila presentasi dan sesi tanya-jawab kita berlangsung dengan sukses. Bisa juga menggunakan orang lain untuk meminta pembelian kepada prospek, contohnya pegawai dari pelayanan pelanggan (customer service) yang sanggup datang membawa formulir pemesanan sesudah kita selesai presentasi.
Atau meminta sumbangan atasan, ibarat tehnik yang selanjutnya berikut ini;

3. Lewat Atasan.
Kita sanggup meminta sumbangan orang lain, atasan kita misalnya. Untuk hadir sesudah kita memberikan semua materi presentasi dan menjawab segala pertanyaan dari prospek.
Contoh yang terbaik adalah; prospek sanggup melihat kita mencoba memperjuangkannya dengan meminta diskon kepada sang manajer, kemudian kita kembali padanya dan memintanya untuk membeli sesudah kita sukses menerima diskon ‘khusus’ untuknya dari sang manajer.
Atau kita sanggup minta tolong kepada para pelanggan kita sebelumnya. Bisa lewat testimonial atau pernyataan bahwa mereka puas dengan membeli dari kita. Bahkan calon pelanggan lain sanggup kita manfaatkan sebagai bukti bahwa produk kita laris diantri oleh banyak prospek.
Nyatakan produk kita memiliki banyak pelanggan yang telah puas dan memiliki banyak prospek lain yang tertarik untuk membeli. Buktikan jika produk kita memang produk yang laris dan terpercaya oleh banyak orang.

4. Memberikan Pilihan.
Berikan beberapa pilihan bila memungkinkan, tapi jangan terlalu banyak. Cukup dua atau tiga saja. Misalnya pilihan pertama lebih hemat namun dengan fitur yang dikurangi, pilihan kedua dengan cara bayar yang lebih fleksibel dengan embel-embel fitur, dll.
Berikan rasa iktikad diri pada prospek bahwa ini pilihannya bukan lantaran termakan rayuan sang penjual. Tidak ada orang yang ingin merasa menjadi korban. Biarkan prospek merasa berwenang atas keputusan pembeliannya.
Dengan perasaan otoritatif, ia akan merasa tidak terpaksa dan bersedia membeli dari keinginannya (pilihannya) sendiri. Kombinasikan tehnik ini dengan memberikan batasan waktu jika perlu, beri deadline kapan pilihannya tersedia sampai masa berakhirnya.

5. Menetapkan Batas Waktu.
Kita tak perlu memaksakan penjualan terjadi sesudah presentasi. Kasih waktu kepada prospek untuk berpikir. Bahkan berlakulah mirip kita menolak bila prospek ingin membeli hari ini juga, dengan syarat jika prospek tampak ragu-ragu dan belum terlalu yakin mau membeli. Bahkan terlihat ingin menolak.

Pastikan bahwa prospek kita memang cenderung ragu dan terlihat ingin menolak. Minta waktu bertemu lagi di masa depan, beberapa hari dari sekarang. Berikan jangka waktu juga sampai kapan penawarannya berlaku. Batasi masa berlaku promosi ibarat diskon atau beritahukan rencana kenaikan harga, minggu depan misalnya.

Asumsikan bahwa prospek baiklah untuk membeli di masa depan dan ceritakan keuntungan serta juga kekurangan dari produk kita. Bangunlah dahulu iktikad dengan memberikan presentasi yang fair. Tapi kelebihan yang dimiliki produk kita sanggup menutupi kekurangan yang ada. Dan jangan kalah oleh produk para pesaing. Lalu biarkan prospek membanding-bandingkan produk kita dengan pesaing itu. Beri waktu.

Sumber https://3i-networksupdate.blogspot.com/

Postingan populer dari blog ini

Merry Riana

Melihat segala pencapaian Merry Riana, tidak mengherankan bahwa banyak orang yang menganggapnya sebagai seorang super-woman. Dengan kombinasi kecantikan dan kecerdasan, Merry telah berhasil meraih banyak pencapaian bahkan sebelum dia berumur 30 tahun. Seseorang yang sangat dihormati dan dikagumi di industri keuangan, Merry mencapai penghasilan satu juta dolar di usia 26 tahun, dan diliput oleh aneka macam media massa, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di Singapura, Malaysia, dan Vietnam. Tetapi, sukses tidak datang dengan praktis untuk Merry. Lahir di Jakarta, dia terpaksa merantau ke Singapura tahun 1998, untuk melanjutkan pendidikannya di Nanyang Technological University (NTU), dan untuk mengungsi dari Indonesia yang sedang dilanda krisis moneter dan kerusuhan pada ketika itu. Merry hanya berbekal seadanya, dengan sejumlah uang yang sangat terbatas, pada ketika dia pertama kalinya sampai di Singapura. Untuk memenuhi biaya hidup dan kuliahnya, Merry terpaksa harus berutang pada peme

Produk Keuangan Terbaik Pilihan Milenial

CAR 3i Networks -  CAR Life Insurance Raih Anugerah Produk Keuangan terbaik Pilihan Milenial ,  CAR  kembali mengukir prestasi membanggakan dengan menerima Anugerah Produk Keuangan Terbaik 2019 Pilihan Milenial dari Warta Ekonomi.    Prestasi ini semakin membuktikan produk-produk CAR Life Insurance termasuk salah satu produk asuransi terbaik yang menjadi pilihan milenial Indonesia tahun 2019 Anugerah Produk Keuangan Terbaik 2019: Pilihan Milenial diberikan oleh Warta Ekonomi sebagai bentuk apresiasi kepada produk perusahaan keuangan terbaik yang dipilih oleh golongan milenial. Apresiasi produk keuangan terbaik pilihan milenial ini Warta Ekonomi harapkan mampu menjadikan tolok ukur untuk produk keuangan perusahaan keuangan di Indonesia. Direktur Utama CAR Life Insurance Freddy Thamrin (kiri) saat menerima Anugerah Produk Keuangan Terbaik 2019 :Piihan Milenial. Penyerahan anugerah yang diselenggarakan di Balai Kartini, Jakarta dihadiri langsung oleh Direktur Utama CAR Life Insurance Fr

Salim Group

Salim Group Didirikan 4 Oktober  1972 Pendiri Sudono Salim Kantor pusat Jakarta, Indonesia Tokoh penting Anthony Salim Salim Group  adalah salah satu konglomerat yang didirikan pada tanggal 4 Oktober1972 di Indonesia. Perusahaan ini didirikan oleh Sudono Salim. Perusahaan ini mempunyai beberapa anak perusahaan, termasuk Indofood, produsen mi instan terbesar dunia dan Bogasari, perusahaan operasi tepung terbesar. Salim Group juga memiliki perkebunan kelapa sawit (sekitar 1.000 kilometer persegi) dan konsesi penebangan. Pada tahun 1999, kelompok ini disebut pembicaraan untuk menjual saham di Indofood ke San Miguel Corporation, konglomerat makanan dan minuman utama di Filipina, lantaran ialah pertanyaan kontrol. Salim Group telah terlibat dalam pengembangan properti dan industri hiburan selama sekitar 30 tahun. Bisnisnya termasuk Hotel dan pengembangan resort, lapangan golf, dan real estat komersial. Sumber https://3i-networksupdate.blogspot.com/